Shalat Istikharah - Tata Cara, Niat, Bacaan dan Doanya

Istikharah


Shalat Istikharah Istikharah dalam Agama Islam memiliki makna meminta petunjuk kepada Allah Subhanahu wa ta'ala untuk meminta pilihan yang terbaik. Pengertian Shalat Istikharah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti Shalat sunah mohon petunjuk pilihan yang benar.

Shalat Istikharah dalam ajaran agama islam sangat dianjurkan untuk mengerjakannya untuk memohon petunjuk kepada Allah swt dalam menghadapi suatu perkara yang membingungkan, masih ragu meragukan dalam menentukan pilihan.

Dalam Istikharah yang diharapkan bukan hanya pentunjuk saja, namun juga meminta hal yang terbaik dalam menentukan pilihan tersebut, tentang kebaikan untuk agamanya, kebaikan untuk hidupnya, kebaikan untuk keluarga serta untuk dirinya.

Sebagaimana Sabda Rasullullah dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari :

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ يُعَلِّمُنَا اْلإِسْتِخَارَةَ فِي اْلأُمُوْرِ يَقُوْلُ اِذَا هَمَّ اَحَدُكُمْ بِاْلاَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ (رواه البخارى)

Artinya : Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam mengajarkan kepada kami untuk meminta petunjuk dalam beberapa perkara yang penting. Beliau berkata, "Apabila salah seorang diantara kamu menghadapi sesuatu perkara hendaklah ia sholat dua rakaat." (HR. Bukhari)

Shalat Istikharah


Shalat Istikharah adalah Ibadah shalat sunnah yang dikerjakan oleh umat muslim atau muslimah untuk memohon petunjuk kepada Allah swt atas dua perkara atau lebih yang masih dalam keraguan dalam menentukan pilihan tentang baik dan buruknya perkara tersebut, perkara itu bisa berupa jodoh, masalah pekerjaan atau yang lainnya. kerjakanlah Shalat Istikharah untuk memohon petuntuk kepada Allah swt.

Shalat Istikharah merupakan Shalat yang tidak wajib dan hukumnya adalah Sunnah, Shalat yang wajib dikerjakan dalam Agama Islam adalah shalat fardlu yang telah ditetapkan dalam lima waktu, diantaranya;  Shalat Subuh, Shalat Dhuhur, Shalat  Ashar, Shalat Magrib dan Shalat Isya'. selain kelima Shalat tersebut merupakan shalat sunnah.

Shalat Istikharah sangat dianjurkan untuk kaum mukmin bagi mereka yang sedang menghadapi suatu pilihan, namun masih bingung, atau masih ragu dalam menentukan pilihan tersebut.
sebagaimana shalat istikharah juga dikerjakan oleh Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam.

Shalat Istikharah dapat dikerjakan dalam segala urusan, dari Riwayat Jabir radhiallahu 'anhu bahwa " Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam mengajarkan Istikharah kepada kami dalam segala urusan" dalam riwayat tersebut shalat istikharah dapat dilaksanakan mencakup urusan besar maupun kecil.




Istikharah

Tata Cara Shalat Istikharah

Shalat Istikharah dapat dikerjakan sama seperti mengerjakan shalat fardlu atau shalat-shalat sunnah lainnya, hanya saja setiap shalat memiliki lafadz niat yang berbeda dan jumlah raka'at yang berbeda pula. untuk Shalat Istikharah bilangan raka'atnya adalah dua raka'at dan niatnya adalah sebagai berikut :
  بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

أُصَلِّي سُنَّةَ اْلإِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْن لِلَّهِ تَعَال
Usholli sunnatal istikhooroti rok'ataini lillahi ta'aala

Artinya :
Saya berniat Shalat Sunnah Istikharah  dua raka'at karena Allah ta'ala.

Setelah membaca niat shalat Istikharah kemudian takbiratul ihram seperti pada umumnya shalat, kemudian dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatehah dan surat lainnya (yang mudah bagi anda)
untuk bacaan pada raka'at yang kedua juga sama, yakni setelah membaca surat Al-Fatehah kemudian membaca surat lain yang ada dalam Al-Qur'an.

Setelah selesai mengerjakan Shalat Istikharah alangkah baiknya Bertawasul terlebih dahulu kepada Nabi Muhammad saw, keluarganya, para sahabatnya, bertawasul pada para Auliya' / waliyullah, kemudian perbanyak Istighfar & berdzikir kepada Allah swt dan perbanyak membaca Sholawat atas Nabi Agung Muhammad saw kemudian berdoa,

Bacaan Shalat Istikharah

Mengenai bacaan surat dalam mengerjakan shalat istikharah bacaan surat setelah membaca surat Al-Fatekhah adalah sama seperti sholat pada umumnya, bacalah surat yang sekiranya mudah bagi anda,
sebagaimana Firman Allah Subhanahu wa ta'ala dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Shahih Al-Bukhari dalam Kitab Tauhid halaman 6995 :

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ حَدَّثَنِي عُرْوَةُ أَنَّ الْمِسْوَرَ بْنَ مَخْرَمَةَ وَعَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ عَبْدٍ الْقَارِيَّ حَدَّثَاهُ أَنَّهُمَا سَمِعَا عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ يَقُولُ سَمِعْتُ هِشَامَ بْنَ حَكِيمٍ يَقْرَأُ سُورَةَ الْفُرْقَانِ فِي حَيَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاسْتَمَعْتُ لِقِرَاءَتِهِ فَإِذَا هُوَ يَقْرَأُ عَلَى حُرُوفٍ كَثِيرَةٍ لَمْ يُقْرِئْنِيهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكِدْتُ أُسَاوِرُهُ فِي الصَّلَاةِ فَتَصَبَّرْتُ حَتَّى سَلَّمَ فَلَبَبْتُهُ بِرِدَائِهِ فَقُلْتُ مَنْ أَقْرَأَكَ هَذِهِ السُّورَةَ الَّتِي سَمِعْتُكَ تَقْرَأُ قَالَ أَقْرَأَنِيهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ كَذَبْتَ أَقْرَأَنِيهَا عَلَى غَيْرِ مَا قَرَأْتَ فَانْطَلَقْتُ بِهِ أَقُودُهُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ إِنِّي سَمِعْتُ هَذَا يَقْرَأُ سُورَةَ الْفُرْقَانِ عَلَى حُرُوفٍ لَمْ تُقْرِئْنِيهَا فَقَالَ أَرْسِلْهُ اقْرَأْ يَا هِشَامُ فَقَرَأَ الْقِرَاءَةَ الَّتِي سَمِعْتُهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَذَلِكَ أُنْزِلَتْ ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اقْرَأْ يَا عُمَرُ فَقَرَأْتُ الَّتِي أَقْرَأَنِي فَقَالَ كَذَلِكَ أُنْزِلَتْ إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ أُنْزِلَ عَلَى سَبْعَةِ أَحْرُفٍ فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ

Artinya : Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukhair telah menceritakan kepada kami Al-Laits dari Uqail dari Ibnu Shihab telah menceritakan kepadaku  Urwah bahwa Miswar bin Makramah dan Abdurrahman bin Abdul Qari keduanya menceritakan kepadanya,  bahwa ia mendengar Umar bin Khattab berkata "Aku mendengar Hisyam bin Hakim membaca surat Al-Furqan semasa rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam masih hidup, dan aku menikmati bacaannya, ternyata dia membaca dengan dialek yang berbeda-beda yang rasullullah shallallu 'alaihi wasallam belum pernah membacakannya kepadaku sehingga hampir saja aku menarik kepalanya ketika shalat, Namun aku berusaha menahan kesabaranku hingga ia mengucapkan salam, lantas aku mengikatnya dengan pakaiannya dan aku tanyakan, "Siapa yang meula-mula membacakan surat Al-Qur'an kepadamu yang aku dengar engkau membacanya? 'Ia menjawab, 'Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam yang yang membacakannya kepadaku! aku lalu berkata, "Engkau dusta, sebab rasul membacakan kepadaku tidak seperti yang engkau baca" Maka aku bawa Hisyam bin Hakim kepada RAsullullah shallalllahu 'alaihi wasallam dan aku laporkan, "Aku telah mendengar orang ini membaca surat Al-Qur'an tidak dengan dialek seperti yang engkau bacakan kepadaku". Kemudian Rasullullah berkata : "Lepaskan dia, bacalah ya Hisyam! "lantas Hisyam membaca bacaan yang sebelumnya aku mendengarnya, kemudian RAsullullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : "Bacalah wahai Umar! "Akupun membacanya seperti yang beliau bacakan kepadaku, dan beliau juga berkomentar "Begitu surat Al-Qur'an ini diturunkan dengan tujuh dialek, maka bacalah apa yang mudah bagimu".(HR. Bukhari : 6995)
Doa Shalat Istikharah

Sebagaimana doa yang sering dibaca oleh Rasullullah saw dalam mengerjakan shalat Istikharah adalah sebagai berikut :
 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

 اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ -وَيُسَمَّى حَاجَتَهُ- خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِيْ بِهِ

Allahumma inni astakhiiruka bi 'ilmika wa astaqdiruka biqudrotika wa as'aluka min fadl'likal 'adzimi fa innaka taqdiru wa ta'alamuwa laa a'lamu wa anta 'Allaamul ghuyuubi. Allahumma in kunta ta'lamu anna haadzaal amro khoirun lil fii diinii wa ma'aasyii wa 'aaqibati amrii faqdhiru lii wa yassirhu lii tsumma baarik lii fiihi. wa in kunta ta'lamu ta'lamu anna haadza al amrosyarrun liifii diinii wa ma'aasyii wa'aaqibati amrii fashrifhu 'annii fashrifnii 'anhu waqdir liyal khoirohaitsu kaana tsummardlinii bihi.

Artinya :
Wahai Allah, sesungguhnya saya mohon kepada-Mu (agar) memilihkan mana yang baik menurut pengetahuan-MU dan saya mohon kepada-MU untuk memberi ketentuan dengan kekuasaan-MU, dan saya mohon anugrah-MU yang Agung, karena sesungguhnya Engkau (adalah) Maha Kuasa sedangkan saya tidak berkuasa(apa-apa) dan Engkau Maha Mengetahui sedangkan saya tidak mengetahui dan Engkaulah yang Maha Mengetahui akan barang yang ghoib. Wahai Allah apabila Engkau ketahui bahwa perkara ini(sebutkan nama perkara yang dihadapi) baik bagiku, dalam agamaku, penghidupanku dan baik akibatnya, maka tetapkanlah perkara itu untukku dan mudahkanlah bagiku, kemudian berilah keberkahan bagiku, dan apabila Engkau ketahui, bahwa sesungguhnya perkara ini buruk bagiku, dalam agamaku, untuk penghidupanku, dan buruk akibatnya, maka jauhkanlah dariku, dan jauhkanlah aku dari padanya, dan tetapkanlah yang baik untukku dimana saja berada, lalu jadikanlah saya ridho dengannya.

Waktu Shalat Istikharah


Shalat Istikharah boleh dilaksanakan kapan saja asal tidak pada waktu yang dilarang untuk mengerjakan shalat sunnah, Shalat Istikharah dapat dikerjakan siang ataupun malam hari, namun Lebih Utamanya Shalat Istikharah dikerjakan pada waktu malam hari.

Waktu yang paling utama atau paling baik untuk mengerjakan Shalat Istikharah adalah sepertiga malam terakhir (jam 02.00 dini hari sampai sebelum datangnya waktu shalat subuh) karena pada waktu tersebut merupakan waktu Mustajabahnya Doa, namun Shalat Istikharah juga boleh dikerjakan setelah shalat isya'.


Sebagaimana Sabda Rasulullah s.a.w  Tentang Shalat Istikharah:

مَاخَابَ مَنِ اسْتَخَارَوَلاَ نَدِمَ مَنِ اسْتَشَارَوَلاَعَالَ مَنِ اقْتَصَدَ

Maa khooba manistakhooro wa laa nadima manisy tasyaaro wa laa 'aala maniqtashoda

Artinya :
Tidak akan menyesal orang yang (suka) mengerjakan Shalat Istikharah dan tidak akan kecewa orang yang (suka) bermusyawarah serta tidak akan kekurangan orang yang (suka) berhemat (sederhana) (HR. Imam Thabrani)

Shalat Istikharah dikerjakan hanyalah semata-mata untuk memohon petunjuk yang baik kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, baik berupa kemantapan hati dalam menentukan pilihan atau alamat baik yang disampaikan melalui mimpi, apabila belum mendapatkan petunjuk hendaknya tetap mengerjakan Shalat Istikharah.

Disclaimer
Gambar hanya sebagai ilustrasi, artikel yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut
Sesungguhnya saya hanyalah seorang manusia, kadang salah dan kadang benar. Oleh karena itu, lihatlah pendapatku semua yang sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah ambillah. Dan semua yang tidak sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah tinggalkanlah (abaikan saja) : (Imam Malik HR. Ibnu 'Abdil Barr;Al Jami,Ibnu Hazm;Ushul Al Ahkam;Ashl Sifah Shalatin Nabi)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel